Tik tok tik tok,dentangan jam
terus berbunyi,detik demi detik dilewati dan akan terus seperti itu,waktu akan
terus berjalan tanpa mengenal pilih kasih.
Jam 02.53 aku membuat tulisan
ini,hasil dari sakit perut,dan hasil bengong di kamar mandi,terpikirlah sebuah
tulisan yang memang ingin kutulis,malam ini kuputuskan untuk bermalam bersama
temanku di kantor majalah tempat ayahku berkerja dengan niat untuk menyaksikan
final pertandingan dua klub sepakbola besar dunia,tapi apa daya temanku sudah
tertidur pulas dikalahkan oleh kantuk yang ia rasakan,dan akupun sedang
mengerjakan tulisan ini,akhirnya pertandingan final sepakbola itu pun
diabaikan.
Terpikir dalam benakku,hal-hal
yang banyak tidak kusadari,sangat banyak,makanya akan kutuliskan di pagi buta
ini agar aku bisa mengingat semuanya,ya minimal aku dapat mengingat setengahnya
saja mungkin.
Baiklah (tarik napas yang
panjanggg…)
Tak Disadari Bahwa Aku Sudah
17 Tahun Hidup Di Dunia Ini
22 Maret,tanggal itu membuat aku
menambah umur,berulang tahun,berkurang umur,milad,ah apapun namanya.
Sweet Seventeen mungkin kata
orang,dan macam-macam pula orang yang mendeskripsikan arti “Sweet Seventeen”
ini,ada yang bilang ini adalah umur yang cukup untuk bersenang-senang dengan
status sebagai remaja,ada juga orang yang berpendapat bahwa ini adalah umur
kita untuk mulai berpikir dewasa,bahkan ada yang bilang ini adalah umur yang
kompleks untuk mendapatkan kekasih atau pacar (ya,umur yang cukup untuk
menghamili anak orang).
Bagiku,17 tahun ini tak ada yang spesial,karena
ini cukup membuktikan bahwa aku sudah dituntut oleh tanggung jawab yang
besar,tanggung jawab akan semua yang kulakukan didunia sudah mulai
diperhitungkan,ya dosaku mulai dihitung,sebenarnya dosaku sudah dihitung sejak
aku mulai mengalami tanda-tanda dari tubuh,seperti “mimpi basah”,akan tetapi jika aku masih 15
tahun mungkin aku bisa mengelak dan bisa merasa bahwa aku belum diminta
pertanggung jawaban,akan tetapi aku sudah 17 tahun hal itu membuatku tidak bisa
mengelak dari status manusia yang sudah mulai dihitung tanggung jawabnya atas
apa-apa yang dilakukannya di dunia ini.
Bagiku hal itu sangatlah
berat,pasti banyak cobaan-cobaan yang akan kuhadapi,pasti.
Dan satu hal lagi 17 tahun ini
membuatku harus merasakan susahnya membuat KTP.
Aku terdiam,sakit yang kurasa
mengingat aku setiap hari selalu mengucurkan dosa,baik yang kusadari maupun
tidak kusadari
(Tarik nafas Lagi…)
Aku,adalah anak pertama,dengan
berjenis kelamin laki-laki
Status anak pertama,kakak
tertua,adalah sesuatu hal yang hampir kulupakan,sengaja kutulis agar selalu
menjadi pengingat bagi diriku.
Anak pertama,berkelamin
laki-laki,itu merupakan sesuatu status yang membuat jantungku berdebar dalam
menjalani hidup ini,kenapa??(lagi-lagi tarik napas)
Aku mempunyai 3 adik
perempuan,mereka masih kecil,dan aku juga mempunyai orang tua yang tidak akan
selamanya menafkahi,menaungi,dan melindungi kami terus,aku sadar akan umur dan
kematian.
Aku berpikir kedepan,bahwa suatu
saat adik-adikku ini tanggung jawabnya ada di tanganku ini,suatu saat aku harus
menafkahi mereka,menaungi,dan melindungi adik-adikku tercinta ini,air mataku
terjatuh saat aku mengingat ini,bahkan saat aku menulis tentang ini.
Karena,kusadari bahwa hal ini
berat sekali,sangat berat,bukan tanggung jawab biasa.
Akan tetapi aku akan tetap
berusaha,bahkan darah pun akan kutumpahkan untuk mereka,dan aku hanya bisa
berdoa dan berharap pertolongan Allah juga datang.
Aku takut,aku tidak mampu.
Umi-Ayah,maafin abang…
Hal ini sebenarnya adalah masalah
yang membuatku malu didepan orangtuaku,setiap orangtua pasti mengharapkan
apa-apa yang terbaik untuk anaknya,terutama dalam hal akademik sekolahnya.
Dalam hal akademik aku sangatlah
bodoh,benar-benar bodoh,aku tahu mungkin aku pemalas dalam belajar,aku
sangatlah tidak rajin,tapi apapun itu namanya aku hanya ingin meminta maaf
bahwa aku tidak bisa membanggakan hati umi dan ayah dalam hal akademik.
Aku sangat minta maaf.
Sudah 2 Tahun aku merantau,di
kota bogor
Bandung,kabupaten Bandung lebih
tepatnya,disanalah aku sebenarnya tinggal,dari aku kecil hingga kelas 3 SMP aku
tinggal di kabupaten Bandung,hingga ada keputusan dari orang tua untuk
bersekolah di kota Bogor.
Berat bagiku pada saat
itu,penolakan habis-habisan kulakukan,akan tetapi apa daya aku tidak mau
menjadi anak durhaka yang melawan orangtuaku.
Aku pun akhirnya merantau di kota
hujan ini,hingga sekarang aku masih bertahan,Allhamdulillah banyak yang
kutemukan dalam perantauanku ini,aku bersyukur memilih jalan merantau ke kota
hujan ini.
2 tahun merantau di kota
bogor,tak terasa memang…
Kemana lagi ya nanti??....
2 SMA,ya aku sudah 2 SMA
2 SMA sekarang,posisiku ada
dikelas dua SMA ini mengingatkanku bahwa masih kurangnya pencapaian akademik
yang aku jalani terutama dalam pelajaran eksak.
Oh ya Allah kenapa aku sebodoh
ini..?? Bantu hamba ya Allah..
Akan tetapi,aku tetap
berterimakasih bisa bersekolah di SMA yang kududuki,karena
teman-teman,guru-gurunya,telah membuatku tahu akan arti dan tujuan hidupku.
Jalan pencapaian cita-citaku pun
makin jelas ketika sekolah di sekolah ini,
Untuk Orang tuaku,terimakasih
memang kalian selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya.
Tapi Akademik ku?pelajaran
Eksak?...huh aku pusing
Keputusanku,untuk berjuang
demi agamaku.
Kutuliskan tentang ini untuk
mengingat,bahwa aku siap berjuang untuk agamaku,darah siap kutumpahkan.
Aku akan berusaha,walau kadang
rasa naik turunnya iman itu sangatlah terasa,cobaan banyak sekali,godaan,bisikan
iblis sering menghampiriku.
Ya Allah bantulah hamba agar bisa
tetap istiqomah di jalan Mu…
Teman-teman,aku punya
teman-teman yang luar biasa dan berbeda.
Aku sadari,bahwa aku lemah tanpa
kalian,aku bukan apa-apa tanpa kalian,meski ego kita sering berperang,akan
tetapi tetap kusadari bahwa kalian sangat berarti dalam hidupku
Percayakah kalian?
Kuharap iya,karena aku menuliskan
ini bukan hanya sekadar belajar menulis kalimat hiperbola,bukan ini benar-benar
untuk kalian,kata-kata kurang banyak jika menggambarkan perasaanku bahwa aku
senang mempunyai kalian.
Kamu,ya kamu
Entah,kenapa dari kelas satu semester 2 hingga sekarang kau
bisa membuatku cemburu,senyum sendiri seperti orang gila,bingung
sendiri,melamun,maafkan aku jika kau terganggu,maafkan aku,aku memang
menjijikan bagimu,bahkan kehadiranku adalah sesuatu yang sangat tidak
diharapkan olehmu,entah itu hanya perasaanku,atau memang benar seperti itu.
Kamu-kamu…
Cita-citaku
Photograper,penulis,seorang jurnalis,dan seseorang yang
ingin mati syahid di jalan Mu,itu cita-citaku.
Aku akan berusaha
Dan mudah-mudahan itu semua jauh dari eksak(aduh istighfar)
Ya Allah berkahilah hamba dan berilah jalan untuk hamba dalam
pencapaian cita-cita hamba.
Itu semua,sedikit hal-hal yang harus kusadari dan
kuingat,tulisan ini kubuat khusus diriku jika aku mulai putus asa,supaya aku
bisa sedikit termotivasi,dan tulisan ini kubuat untuk mengingat akan semua
tanggung jawabku di dunia ini. [Atsumichi_453]
Tulisan ini selesai bersamaan dengan menangnya Chelsea di
pertandingan final liga Champion di Allianz Arena.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar