Rabu, 13 Februari 2013

Bismillah...

          Jujur, udah terlalu lama saya tidak menulis, saya pun bingung, postingan yang sekarang saya buat pun, mungkin hanya untuk mengisi kekosongan aja, walaupun dari dulu banyak yang bisa ingin dituliskan, ratusan kata, bahkan mungkin ribuan kata-kata yang dirangkai menjadi kalimat yang akan menjadi paragraf yang beruntun.
Tapi setiap ingin benar-benar menuangkan isi pikiran tersebut dalam tulisan, yang saya dapat hanya rasa kaku yang sangat kaku, datar, terlalu datar, bahkan beku menurut saya.

          Jujur, banyak sebab saya menjadi merasa seperti ini, mungkin salah satunya atmosfir yang ada di diri saya dan daerah sekitarnya, di masa SMA ini, saya akan menghadapi ujian yang paling tinggi di dunia SMA, yaitu UN, entahlah ada golongan yang menganggap UN ini sebagai "kiamat" apabila tidak bisa melewatinya, termasuk saya sendiri, tapi saya mencoba menghilangkan anggapan "kiamat" itu, inilah yang membuat saya dan keadaan sekitar harus mengubah atmosfir tersebut,  jujur atmosfir yang sangat kaku, lebih kaku dari tulisan saya, tapi tak ada waktu untuk mengeluh memang, sialnya adalah, sampai sekarang nilai saya belum mencukupi, entahlah kurang usaha, kurang belajar, atau kurang-kurang yang lainnya, sering saya beranggapan bahwa saya telah berusaha, tapi selalu saja masih kurang, dan pada akhirnya ketika saya mencoba meningkatkan usaha dan kemampuan disinilah mulai dimana saya sering merasa pusing dan jenuh, sering mungkin stress, tapi apa daya, dan ini yang membuat atmosfir kejenuhan makin tinggi dan kaku.

       Jujur, terkadang melihat teman yang pada faktanya dia pintar, lulus UN kemungkinannya besar, mengenai PTN yang akan nerima dia?, tidak perlu khawatir menurut saya, bahkan mungkin PTN-nya yang membutuhkan dia, dan ketika setiap mereka melihat hasil nilai mereka sendiri, mereka bilang "kecewa", bahkan stress, nah kalo gitu bagaimana dengan saya???, tanda tanya besar dalam diri saya, mereka aja yang segitu kecewa, lah gimana saya, apa mungkin saya harus menangis setiap hari, lalu stress, booking kamar di RSJ Marzuki Mahdi, dan bunuh diri gitu?, tapi tidak, itu hanya akan menjadi menambah masalah, terutama di akhirat, dan sialnya lagi pelajaran menghitung yang ada di UN saya belum menguasai sepenuhnya cih.

Jujur, saya iri melihat kalian, masbro, entahlah.

        Jujur, melihat prospek hidup saya, dan keadaan rasanya begitu tak mungkin untuk mencapainya saya harus bilang apa, saya hanya ingin membanggakan ayah, umi, dan teman-teman, tapi apa daya, saya paling tidak suka dianggap beban, benar-benar tidak suka.
Yang hanya bisa saya lakukan sekarang hanyalah mencoba melewati semua ini, melewati atmosfir kaku ini, dan memandang hidup saya dengan pandang iman dan islam, meski berat.

      Jujur, menulis ini karena saya hanya ingin menulis, menulis dalam kejenuhan itu begitu sulit.

Maaf untuk semuanya.

 
 
 
        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar